Minggu, 11 Maret 2012

Kata-kata Motipasi

5 hal untuk sama2 qta renungkan....

1. Doa bukanlah "ban serep" yg qta keluarkan ktika dlm masalah,
Doa adlh "kemudi" yg mnunjukkan arah yg tepat...

2. Knp kaca dpan mobil sngt besar dan kaca spion begitu kecil?
Krn masa lalu qta tdk sepenting masa depan qta.
Jadi, pandanglah ke depan dan majulah...

3. Pertemanan itu seperti sebuah buku. Hanya membutuhkan waktu beberapa detik utk membakarnya,
tpi mmbutuhkan waktu tahunan utk menulisnya.

4.Semua hal dalam hidup adlh smntara. Jk brlangsung baik,. nikmatilah,krn tdk akn brtahan selamanya.
Jk brlangsung slh,jgn khawatir,krn jg tidak akan bertahan lama.

5. Teman lama dlh emas! Teman baru adlh berlian! Jika qta mndpt sebuah berlian,jgn lupakn emas!
Krn utk mmprtahankn sbuah berlian,qta sllu mmrlukan dasar emas..

Alangkah tidak bijaknya kita bila mencari-cari
kesalahan orang lain demi untuk

menutupi kesalahan kita. Apa
guna mencaci dan
merendahkan orang lain bila
melakukan
kesalahan. Lebih bijak kita beri solusi dan
nasehat yang membangun.

MATA AIR & AIR MATA
Aku ingin membasuh air matamu..
Biar luka itu kering..
Dan kau bisa melukis pelangi di birunya mata air
Tanpa air mata lagi..
Dan aku ingin menghirup mata airmu..
Biar kehausan rindu ini tergenangi..

Memaknai Perbedaan Oleh Ramadhani Dias Sabtu pukul 6:33 Seringkali, kita mendengar
,
Perbedaan itu Indah. Tapi, tidak
semua orang dapat melihat sisi
indahnya perbedaan itu
.
Anda tau kue? Darimanakah kue
dibuat? Tentu dari berbagai macam bahan. Ada mentga,
telus, susu, dan yang lainnya.
Semua bahan itu berbeda
bentuk dan rasanya, dan belum
tentu enak dicicipi satu-satu.
Dan setiap bahan punya peran dan kegunaan masing-masing.
Sperti susu dan gula, yang
memberikan rasa manis , tepung
dan telur yang memberikan
bentuknya, soda kue yang
membuatnya jadi terasa lembut, dan lain sebagainya. Tapi
kemudian, seorang Pattisier
dapat mengolah bahan-bahan
tersebut dan mencampurnya
menjadi satu sehingga jadilah
kue yang rasanya enak. Ingatlah, seberapa pun jauh
perbedaan kita,
selalu ada hal
yang dapat menyatukan kita.
Keep Ukhuwah..!!

"Persahabatan Yang Indah" 03 Juli 2010 jam 5:06 Sunting - Hapus Heem ? Apa yang kita alami demi
teman kadang-kadang
melelahkan dan menjengkelkan. Tetapi itulah yang membuat
persahabatan mempunyai
Nilai yang indah. Persahabatan sering
menyuguhkan beberapa cobaan,
Tetapi pesahabatan sejati bisa
mengatasi cobaan. Itu bahkan bertumbuh bersama
karenanya...
Persahabatan tidak terjalin
secara otomatis tetapi
membutuhkan proses yang
panjang seperti besi menajamkan besi. Demikianlah sahabat
menajamkan sahabatnya.
Pesahabatan diwarnai dengan
berbagai suka dan duka,
Dihibur - Disakiti -
Diperhatikan-Dikecewakan, Didengar-Diabaikan,Dibantu-
Ditolak-Namun semua ini
Tidak pernah sengaja dilakukan
dengan tujuan kebencian. Seorang sahabat tidak akan
menyembunyikan kesalahan
Untuk menghindari
perselisihan,justru karena
kasihnya
Ia memberanikan diri menegur apa adanya. Sahabat tidak pernah
membungkus pukulan dengan
ciuman.
Tetapi menyatakan yang amat
menyakitkan dengan tujuan
Sahabatnya mau berubah. Proses dari teman menjadi
sahabat membutuhkan usaha
Pemeliharaan dari kesetiaan,
Tetapi bukan pada saat kita
membutuhkan bantuan
Barulah kita mencari motivasi mencari perhatian. Pertolongan dan pernyataan
kasih dari orang lain,tetapi
Justru ia berinisiatif memberikan
dan mewujudkan apa
Yang dibutuhkan oleh
sahabatnya. Kerinduannya adalah menjadi
bagian dari kehidupan
sahabatnya.
Karena tidak ada persahabatan
yang diawali dengan sikap
egoistis Semua orang pasti
membutuhkan sahabat sejati ,
namun tidak
Tidak semua berhasil
mendapatkannya. Banyak pula orang yang
menikmati indahnya
persahabatan,
Namun ada juga yang begitu
hancur karena dikhianati
sahabatnya. ~..~ Mempunyai SATU sahabat
sejati lebih berharga dari seribu
Teman yang mementingkan diri
sendiri ~..~ ''Dalam masa kejayaan,teman-
teman mengenal kita . Dalam
Kesengsaraan,kita mengenal
teman-teman kita'' Ingatlah kapan terakhir kali anda
berada dalam kesulitan .
Siapa yang berada disamping
anda ??
Siapa yang mengasihi anda saat
anda meras tidak dicintai ?? MEREKALAH SAHABAT
ANDA...Hargai dan peliharalah
selalu
Persahabatan anda dengan
mereka. ITULAH ARTI PERSAHABATN YANG
TERINDAH.

"Renungan Valentine"
Sekali lagi, kita terjebak dalam
polemik. Apalagi kalau bukan
soal Valentine. Boleh jadi,
mungkin dengan catatan ini aku
dikatakan latah ikut-ikutan
bicara soal valentine. Pada dasarnya, aku pribadi tidak
berminat menanggapi hal ini.
Tidak penting, karena masih
ada masalah yang lebih penting
yang harus dipikirkan oleh
ummat ini daripada hanya sekedar meributkan valentine. Namun, karena sebuah
kewajiban, maka aku ada
keharusan untuk
menyampaikan. Sebagai tautsiq
bi amanatil ilm, menyampaikan
amanah ilmu, sekaligus memanfaatkan momentum. Tulisan ini tidak akan berbicara
apa hukum merayakan
valentine, atau bagaimana
Muslim yang bervalentine. Meski
mau tak mau pasti akan
dibicarakan di tengah-tengah tulisan. Oke, kita tahu pasti bahwa
budaya ini tidak ada dalam
Islam, dan kita tahu pasti
datangnya dari mana, sekaligus
sejarahnya yang aku kira
sangat banyak diposting di mana-mana. Sebelum menulis tulisan ini, saat
lagi makan siang bersama
(ghoda'), aku ditanya teman,
Wy', bagaimana hukum
valentine. Aku tanya balik, ini
untuk siapa pengucapannya? Antar sepasang kekasih yang
sedang berstatus pacaran?
Temanku hanya diam. Dan
kujawab, kamu jangan
langsung ke valentine-nya,
pacarannya saja tidak ada dalam islam, dan kamu tahu
sendiri bagaimana posisi
pacaran dalam syariah kita.
Tak ada jawaban. Dilema, sering sekali saat ini
kita terjebak hal-hal kecil
(yang dibesar-besarkan) dan
kita lupa dengan permasalahan
yang lebih besar daripada itu,
kita punya banyak qodhiyyah kubro (masalah-masalah
besar) yang harus dipecahkan,
dari pada sekedar ini. Tentu saja, akan lebih rumit
lagi, saat ada suara lantang
menyatakan dengan tegas
bahwa yang merayakan
valentine bisa-bisa kafir,
karena telah menyerupai tindakan orang kafir. Berdalih
(Man Tasyabbaha bi qoumin fa
huwa minhum). Siapa yang
menyerupai suatu kaum, maka
dia termasuk mereka. Sepintas, benar. Namun jika
dicermati dan dianalisa,
penggunaan dalil pada tempat
yang kurang tepat ini, bisa
menjadi boomerang mematikan.
Sebab hadits ini adalah hadits aam (umum), yang
membutuhkan takhsis
(pengkhusus). Hadits mutlaq
yang membutuhkan taqyid. Karena, kesalahan
menggunakan dalil, bisa
membuat kesalahan
memberikan hukum. Yang tentu
saja saat itu juga
bertentangan dengan ruh syariat sendiri. Harus dipahami dengan baik,
bahwa meniru, menyerupai
(tasyabbuh) yang disalahkan
dalam islam, adalah meniru
yang membabi buta, meniru
total sehingga keluar dari norma-norma islam. Jadi, selama meniru itu tidak
keluar dari kaidah, dhowabit,
dan tsawabit dalam Islam,
maka tidak jadi masalah. Dan
teramat banyak sekali kasus ini
dalam kehidupan kita. Facebook, ini contoh paling
nyata dalam tasyabbuh itu.
Tapi tak ada masalah dalam
syariah kan? Atau contoh nyata dalam
syariat kita, yaitu puasa sunnah
10 asyuro', ini adalah kebiasaan
orang Yahudi, tapi ditetapkan
dalam Islam. Makanya, kembali ke valentine,
aku tanya lagi pada temanku
tadi. Kalau untuk suami istri
bagaimana? Kan valentine itu
katanya hari memperbaharui
kasih sayang. Dalam islam, dituntut apa tidak
memperbaharui cinta antar
suami istri? Terus jika suami
atau istri saling memberi
hadiah, bukankah dalam islam
sendiri saling memberi hadiah itu sangat dianjurkan, untuk
saling memperkuat rasa cinta
kan? Jadi, valentine hanya momentum
saja. Adapun ritual dalam
valentine sendiri (kasih sayang,
memberi hadiah) ada dasarnya
dalam islam. Cuma sekarang
yang perlu dilihat, penggunaannya untuk siapa,
nah itu saja. Bukan
penghukuman terhadap
valentine-nya. Pada akhirnya, terus terang,
saat ini kita masih banyak
terjebak dalam istilah dan
selalu ribut dalam istilah. Hampir
semua perdebatan yang kita
alami saat ini, terbentur pada hal-hal bersifat istilah, tanpa
kita melihat masalah lebih
penting substansi yang ada di
balik istilah itu sendiri. Dan
tanpa dengan memahami lebih
baik apa definisi dari istilah itu sendiri terlebih dahulu.Kita
masih perlu belajar banyak
untuk memahami kehidupan,
dalam rangka mengembalikan
kejayaan Islam. Jangan sampai
kita justru yang menjadi penghancur Islam tanpa kita
sadar. Seperti orang
membunuh tikus tapi dengan
membakar lumbungnya. wallahu
a'lam :)

Tahun ibarat Pohon.
Bulan-Bulan Laksana
Cabangnya.
Hari-hari sebagai ranting-
rantingnya.
Jam-Jam Sebagai Daunnya.
Dan Nafas Kita sebagai Buahnya.
Barangsiapa Yg nafasnya slalu
dalam Ketaatan.
Maka Orang itu Tlah menanam
Pohon yang Baik

MULAI DARI DIRI SENDIRI
MULI DARI HAL YANG TERKECIL
MULAI DARI SA'AT INI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Like this

My Great Web page